Thursday 23 January 2014

Ayah, Pulanglah…

Aku tumbuh tanpa seorang ayah. Sungguh ironis memang. Disaat aku membutuhkan kasih sayang, belaian dari kedua orang tuaku. Tak ada sesosok ayah yang memanjakanku. Aku pernah mendengar kebanyakan anak prempuan lebih dekat dengan ayahnya. Benarkah?? Tapi aku tak pernah merasakan itu. Ketika aku menanyakan ayah pada ibuku, beliau hanya menjawab “ayahmu kerja nak.”

Ayah, bisakah kau pulang sebentar saja untuk memelukku??

Bertahun-tahun ayah kerja. Tapi aku tak pernah melihat ibu menerima uang dari hasil keringat ayah. Kenapa ayah tega membiarkan ibu menafkahiku seorang diri?! Sebenarnya, ada apa ayah dengan ibu? Jika kau tak sayang dengan ibu, kenapa kalian menghadirkan aku untuk menyaksikan kehidupan kalian yang menyedihkan ini?!

Ayah, lihatlah anak prempuan ini, tak irikah kau melihatnya..

Ayah..
Apa yang membuat ayah sibuk hingga tak bisa menengok aku, anak perempuanmu sebentar saja. Tak inginkah ayah melihat pertumbuhanku hingga menjadi sesosok perempuan  dewasa??
Ayah, pulanglah..
Katakanah jika kau tak menyayanginya lagi..
Jangan buat ibu menunggu..
Biarkan ibu bahagia dengan pilihannya..
Biarkan sesosok ayah menggantikanmu dalam kehidupanku..

Ini cerpen yang terinspirasi dari kisah nyata.

Sumber Gambar :

9 comments:

  1. Cerpen yang bisa menurunkan hujan air mata kayanya ya mba? :)
    sosok ayah memang sangat diperlukan dlaam keluaraga, apalagi masalah ekonomi. kasihan juga bila seorang ibu yang tadinya sebagai tulang rusuk malah menjadi tulang punggung keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Banyak fenomena masyarakat yang begitu.. ckckk

      Delete
  2. Kemungkian ayahnya lagi banyak kerjaan, atau ke sibukannya luar biasa sehingga lupa sama anak gadisnya. Jika waktu sudah mereda, kemungkinan akan pulang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. se sibuk2 nya harus inget anak istri dirumah. itu yang paling penting

      Delete
    2. Kak Djangkaru, bukan kak. Emang ayahnya sudah gak peduli lagi dan lepas tanggungjawab..

      Om Msksum, iya om. Kalo ayah yang bertanggungjawab pasti begitu. Setidaknya telfon seminggu sekali. Ini tidak ada kontak sama sekali..

      Delete
  3. Kakak jadi sedih nih dik,,, semoga ayah dalam cerpen itu cepet tergugah hatinya untuk segera pulang,,, amin Dan buat seorang anak di cerpen itu semoga sabar dan berdoa yang terbaik....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak dalam cerpen itu sekarang sudah bahagia dengan ayah barunya kak.. :-)

      Delete
  4. Sabar, Dek. Tetap bersyukur. Postingannya sedih-sedih terus ya. :)

    Buktinya kamu sampai saat ini bisa hidup baik-baik saja, walau tanpa sosok Ayah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Zukii.. itu bukan kisahku loh kak.. Aku masih punya ayah kak. Meskipun jauh dariku tapi ayahku selalu perhatian sama aku.. :-)

      Delete

Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar dengan kata-kata yang baik ^_^