Thursday 18 July 2019

Purnama

Purnama

Malam menyapaku dengan dinginnya.  Merasuk ke tulang membekukan hati. Lidahku kelu. Bibir mengatup rapat.  Berusaha menghapus kenangan yang pernah singgah. 

Tak terasa air mengalir begitu saja dari pelupuk mata.  Pipi terasa basah. Ku hirup udara perlahan. Menahannya di dada. Untuk menghentikan isak.  Ketika berusaha mengghembuskan dengan mulut.  Seakan semua rasa ini berangsur menguap bersama kenangan. Andai waktu bisa di ulang. Aku akan menjadi lebih baik. Tak akan ada penyesalan seperti hari ini. 

Ku pandangi langit. Tampak bulan purnama seakan mengusir gelapnya malam, sang raja kegelapan. Keindahannya menjadi pelipur lara. 

2 comments:

Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar dengan kata-kata yang baik ^_^