Sumber Maron

Hmmm......... tetiba kangen sama temen-temen selama kuliah. Ngaerjain tugas bareng, pusing pusing bareng. Yah, pokoknya segalanya deh. Dalam mengenang masa masa bahagia bersama teman, aku akan menceritakan pengalamanku bersama mereka di Sumber Maron.

Pagi itu langit tampak cerah. Karena aku sedang bahagia. Iyalah, mo pergi ke Sumber Maron gitu. Bersama teman-taman lagi, lengkap sudah kebahagiaanku saat itu. Oh alangkah bahagianyaa..... tapi, sedihnya si Linda gak bisa ikut. Alasannya..........

PMS. Okeelaah.........!!

Padahal nih ya kami janjian itu pagi. Tapi, dengan berbagai macam alasan dan keadaan jadilah berangkatnya semi siang gitu. Ya Alloh! Bukannya masalah janji atau apalah! Kalo semi siang gitu matahari mulai terik dan membakar kulit. Oh tidaakkz sunblock harganya mahaall......!!

Kami kesana sebenarnya tidak tau arah jalan. Sehingga takut tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Halah. Daripada tersesat ya mending pake gugel mep dah. Walawpun agak sempet nyasar sih.  Itu karena keliru baca arah petunjuk di gugel mep.  Sial sekali.

Nyampee jugaaa.........!!

Sesampainya di Sumber Maron, kami semua langsung ditraktir makan bakso dan sempol sama Lian dan Novi. Allhamdulillah ya Alloh! Rejeki  anak kosan.

Sebagai anak yang baik, kami selalu sempat mengabadikan momen

Baksoohh

Abis makan bakso kok rasanya kenyang ya....??  jelaslah. Sesuai rencana, selepas makan kami cus main air. Tetapiii....... si Lian, Novi dan Indri gak mau basah-basahan, alias nyebur ke sungai. Alhasil cuman aku, Anggi dan Ningsih yang terjun ke dunia air, halah! Sebelum ke dunia  air kami nyempetin mengabadikan momen lagi. Lagiii.....

  

Ternyataa.... sebelum main arum jeram ala-ala.. kami musti melewati gunung dan lembah! Halah, enggak. Kami musti melalui bebatuan tajam tanpa alas kaki. Huaaa...... manja ihh.. orang jaman dulu aja gak pake alas kaki biasa aja.

Aku lihat dari jauh beberapa mba mba nyebrang masuk sungai teriak teriak manja. Aku jadi penasaran, ada apakah gerangan di dalem sungai itu. Kumasukkan kakiku kedalam sungai itu berlahan. Wow! Ternyata sungainya tidak terlalu dalam tapi alirannya deras sekali membuat langkah kaki tak dapat berjalan cepat. Selain itu batu didasar sungai rada tajam. Semoga saja kakiku tetap mulus, begitu lamunku. Sedang asik melamun ternyata aliran sungai semakin deras daann.... aaaww.......!! aku terjerembab tertimpa ban besar yang sedaritadi ku bawa. Beberapa orang menertawakan kejadian itu. Hatiku sakit, sungguh sakit sekali. Bukannya ditolong malah diketawain. Kan aku jadi terpaksa ketawa juga biar gak malu malu amat. Huh! Sebel!

Sebelum meluncur kami membuat formasi biar tidak terpisah satu sama lain. Aku paling depan mengapit kaki Anggi di ketek, begitupun Anggi mengapit kaki Ningsih. Kami saling menjepit kaki dengan ketek. Aliran sungai yang sangaat deras membuat kami kegirangan dan teriak teriak manja. Aliran sungai yang terlewati sebenarnya tidak terlalu jauh. Namun yah cukuplah untuk sekedar menghibur diri. Oh iya, di penghujung sungai arum jeram ala ala ada beberapa orang yang bertugas untuk membantu para wisatawan untuk turun dari bannya. Aliran sungai yang deras tidak memungkinkan untuk menepi sendiri.

Rasanya kurang puas kami meluncurnya, dalihnya tidak ada momen yang sempat terabadikan. Kamipun sepakat mengulanginya sekali lagi dengan membawa hp untuk mengabadikan momen berharga. Mengabadikan momen. Apaaa......!! lagii.....?? ini bukan mengabadikan momen tapi hobby.. -__-

Anggi

Ehem.. ehemm........

Wahyuningsih

Kali ini kami sepakat Ningsih paling depan, berharap saat bawa hp untuk merekam momen momen indah, kami semua wujudnya bisa nampak “begitu”.  Karenaa..... tangannya dia yang paling panjang. Maklumlah kami lupa bawa tongsis. Namun ternyataa mukanya Ningsih aja yang terpampang nyata. Aku? Apa daya.. aku cuman di ujung, yang kadang keliatan kadang ilang. Yaa begitulah. Nasiiph!

Ditengah ocehannya Ningsih yang rancau dan membahana dia terjatuh dari ban karena aliran air sungai yang deraass.....!! kami bertiga terpisah oohh.... sedihnya.. Ningsih tertinggal. Oohh tidaakk hp sama diaaa...........

Akibat keteledoran Ningsih yang terjatuh dari ban, kami merasa jadi kurang mengabadikan momen. Jadi kami sepakat untuk mengulanginya sekalii lagi.. kali ini formasi dibentuk bulat saling berhadapan dan saling memegangi kaki satu sama lain. Tak lama setelah kami meluncur hujan turun dengan derasnya. Rasanya khawatir banget! gimana kalo ntar gak ada seorangpun yang menepikan ban kami nanti. Semoga Tuhan selalu menyertai. Ditengah kegusaran kami, datanglah sesosok lelaki muda yang tak tampan turun untuk menepikan ban kami. Uuuhhhgg rasanya bersyukuurr bangeett.... Meski hujan, semangat kami tak surut bahkan sempet sempetnya buat beberapa video dibawah air. Tapi maaf ya videonya gak ada yang diupload soalnya percakapan kami terlalu horror, BH-nya Anggi terlalu ngecap dan dadanya Ningsih terlalu semok. Pokoknya gak lulus sensor deh! jadi gak tega buat upload dan ditonton secara gratisan. Eehhh................!!

Apa kabar ya si Lian yang sekarang udah pulang ke Lombok dan Novi ke Kediri. Kini tinggallah aku, Ningsih, Anggi, Linda  dan Indri yang di Malang memperjuangkan kelulusan. Waktuku di Malang juga tinggal beberapa bulan menunggu wisuda. Semoga apapun yang terjadi kita tetap mengenang masa-masa ini. Dimana kita bersama ngerjain tugas ataupun main bareng. Makasih atas waktunya selama ini. Makasih untuk kebersamaan kami. Makasih untuk semua yang telah terjadi. Thank you very... very mucchhh............!!