Sabtu, 15 November 2014 adalah hari yang bersejarah buat aku. Di hari itu aku perdana naik kereta api. Maklumlah selama 21 tahun belum pernah naik kereta, jadi agak lebay dikit. Cuma ke Surabaya sih, tapi hati ku bahagia tak terkira. Sebenarnya ke sana pun tujuannya nganterin si Gembos (bukan nama sebenarnya) ngurusin ttd Praktek Industri di Hotel Sahid. Kenapa Gembos? Karena dia memanggil saya Dull. Kalo digabung Dull-Gembos (kami).
Perdana naik kereta api ekonomi dan gak dapat kursi. Kesian banget kan Dull-Gembos? Miris. Gpp, sebelum ngerasain yang enak harus tau rasanya susah. Biar entar lebih bersyukur. Dull-Gembos berhenti di stasiun Gubeng, Surabaya. Setelah selesai urusan di Hotel Sahid langsung jejalan malem minggu an ke salah satu mall untuk membeli pakaian ganti. Saking asyiknya sampai lupa hari sudah malam mungkin sekitar 10 pm Dull-Gembos bergegas mencari penginapan. Di perjalanan aku tertarik membeli cilok. Soalnya cilok di daerah sini emang enak. Setelah habis makan Dull-Gembos memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Saat itu sedang gerimis. Memaksaku untuk berjalan lebih cepat. Atau dapat dikatakan lari. Kendaraan lalu lalang begitu ramainya, membuat Dull-Gembos memilih menunggu lampu merah untuk menyeberang.
Braaak.....!!!
Terdengar suara yang sangat keras. Segera aku menoleh dan ternyata telah terjadi kecelakaan tunggal. Perempuan itu terjatuh dari boncengannya. Selang beberapa detik kemudian datang motor dari arah belakang dan mengilas tubuh perempuan itu.
Beberapa detik aku terpaku karena syok. Kemudian Dull-Gembos berlari dan berteriak untuk menolong dan meminta bantuan. Korban segera dilarikan ke kantor polisi yang kebetulan tak jauh dari TKP.
Rintikan hujan semakin deras. Korban yang ternyata seorang perempuan muda itu terus merintih kesakitan. Setelah menunggu agak lama lelaki yang ternyata pacar korban menampakkan batang hidungnya. Kami semua geram dan segera menyuruhnya menghubungi pihak keluarga korban. Lelaki itu tampak bingung, ternyata dia gak punya pulsa. Aku segera menyerahkan hp untuk menghubungi orang tua korban.
Setelah urusannya beres, Dull-Gembos memilih berteduh di masjid menunggu hujan reda. Jam sudah menunjukkan pukul 12 pm Dull-Gembos masih berjalan menyelusuri gang komplek untuk mencari penginapan. Sudah semalam itu masih banyak lelaki dan perempuan yang pacaran tidak punya aturan. Semua penginapan penuh, mungkin ini juga malam minggu. Aku sudah gak kuat jalan cari hotel. Akhirnya kami tidur di stasiun kereta. Waa pertama ngerasain jadi gelandangan.
Malam semakin larut, tapi mata masih susah untuk terpejam. Terngiang tragedi kecelakaan itu. Wajah itu yang terus merintih dan lelaki yang baru ku kenal tapi entah kenapa rasa benci ini terus menumpuk, tol** sekali. Cerita ini hampir mirip dengan kisah yang di daerah kalimantan. Ada anak-anak muda yang pergi ke suatu tempat bersama pasangannya. Ketika sedang asyik mengobrol tiba tiba ada babi ditengah jalan. Lelaki itu mengerem mendadak dan pacarnya terpental mukanya kegesek aspal. Darah mengalir begitu derasnya. Lelaki muda itu segera memeluk pacarnya. Ketika itu yang melihat mungkin sangat romantis. Tapi setelah insiden kecelakaan itu wajah sang pacar hancur dan tidak bisa kembali seperti semula. Sejak saat itu mereka putus.
Angin semilir dan nyamuk segede semut merah itu menambah rasa susah untuk terpejam. Edew!
Pagi mulai menyingsing, waktunya sholat subuh dan bergegas menuju kebun binatang surabaya. Tapi ini masih terlalu pagi untuk kesana. Oke Dull-Gembos mampir disebuah taman kota. Disana banyak banget orang yang lari pagi. Karena lapar Dull-Gembos makan dulu sebelum lari pagi. Puas menikmati keindahan alam taman kota dan berselfie ria langsung cap cus ke kebun binatang. Wow! Ternyata Dull-Gembos datang terlalu pagi, kebun binatang belum buka.
Pulang dari kebun binatang Dull-Gembos berjalan menyusuri kota surabaya menuju stasiun kereta. Keringat tak terpedulikan demi kenangan yang ingin Dull-Gembos sulam. Canda dan tawa mengiringi panasnya kota Surabaya. Keringat Dull-Gembos menjadi saksinya. Perjalanan Dull-Gembos akhirnya berakhir dengan bahagia. Terimakasih Tuhan, telah mengijinkan ku mengukir kenangan diatas bumi-Mu.
Perdana naik kereta api ekonomi dan gak dapat kursi. Kesian banget kan Dull-Gembos? Miris. Gpp, sebelum ngerasain yang enak harus tau rasanya susah. Biar entar lebih bersyukur. Dull-Gembos berhenti di stasiun Gubeng, Surabaya. Setelah selesai urusan di Hotel Sahid langsung jejalan malem minggu an ke salah satu mall untuk membeli pakaian ganti. Saking asyiknya sampai lupa hari sudah malam mungkin sekitar 10 pm Dull-Gembos bergegas mencari penginapan. Di perjalanan aku tertarik membeli cilok. Soalnya cilok di daerah sini emang enak. Setelah habis makan Dull-Gembos memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Saat itu sedang gerimis. Memaksaku untuk berjalan lebih cepat. Atau dapat dikatakan lari. Kendaraan lalu lalang begitu ramainya, membuat Dull-Gembos memilih menunggu lampu merah untuk menyeberang.
Braaak.....!!!
Terdengar suara yang sangat keras. Segera aku menoleh dan ternyata telah terjadi kecelakaan tunggal. Perempuan itu terjatuh dari boncengannya. Selang beberapa detik kemudian datang motor dari arah belakang dan mengilas tubuh perempuan itu.
Beberapa detik aku terpaku karena syok. Kemudian Dull-Gembos berlari dan berteriak untuk menolong dan meminta bantuan. Korban segera dilarikan ke kantor polisi yang kebetulan tak jauh dari TKP.
Rintikan hujan semakin deras. Korban yang ternyata seorang perempuan muda itu terus merintih kesakitan. Setelah menunggu agak lama lelaki yang ternyata pacar korban menampakkan batang hidungnya. Kami semua geram dan segera menyuruhnya menghubungi pihak keluarga korban. Lelaki itu tampak bingung, ternyata dia gak punya pulsa. Aku segera menyerahkan hp untuk menghubungi orang tua korban.
Setelah urusannya beres, Dull-Gembos memilih berteduh di masjid menunggu hujan reda. Jam sudah menunjukkan pukul 12 pm Dull-Gembos masih berjalan menyelusuri gang komplek untuk mencari penginapan. Sudah semalam itu masih banyak lelaki dan perempuan yang pacaran tidak punya aturan. Semua penginapan penuh, mungkin ini juga malam minggu. Aku sudah gak kuat jalan cari hotel. Akhirnya kami tidur di stasiun kereta. Waa pertama ngerasain jadi gelandangan.
Malam semakin larut, tapi mata masih susah untuk terpejam. Terngiang tragedi kecelakaan itu. Wajah itu yang terus merintih dan lelaki yang baru ku kenal tapi entah kenapa rasa benci ini terus menumpuk, tol** sekali. Cerita ini hampir mirip dengan kisah yang di daerah kalimantan. Ada anak-anak muda yang pergi ke suatu tempat bersama pasangannya. Ketika sedang asyik mengobrol tiba tiba ada babi ditengah jalan. Lelaki itu mengerem mendadak dan pacarnya terpental mukanya kegesek aspal. Darah mengalir begitu derasnya. Lelaki muda itu segera memeluk pacarnya. Ketika itu yang melihat mungkin sangat romantis. Tapi setelah insiden kecelakaan itu wajah sang pacar hancur dan tidak bisa kembali seperti semula. Sejak saat itu mereka putus.
Angin semilir dan nyamuk segede semut merah itu menambah rasa susah untuk terpejam. Edew!
Pagi mulai menyingsing, waktunya sholat subuh dan bergegas menuju kebun binatang surabaya. Tapi ini masih terlalu pagi untuk kesana. Oke Dull-Gembos mampir disebuah taman kota. Disana banyak banget orang yang lari pagi. Karena lapar Dull-Gembos makan dulu sebelum lari pagi. Puas menikmati keindahan alam taman kota dan berselfie ria langsung cap cus ke kebun binatang. Wow! Ternyata Dull-Gembos datang terlalu pagi, kebun binatang belum buka.
Pulang dari kebun binatang Dull-Gembos berjalan menyusuri kota surabaya menuju stasiun kereta. Keringat tak terpedulikan demi kenangan yang ingin Dull-Gembos sulam. Canda dan tawa mengiringi panasnya kota Surabaya. Keringat Dull-Gembos menjadi saksinya. Perjalanan Dull-Gembos akhirnya berakhir dengan bahagia. Terimakasih Tuhan, telah mengijinkan ku mengukir kenangan diatas bumi-Mu.
Hampir saja daku mau berhenti membaca di bagian yang kecelakaan tergilas itu. Duh... Tapi akhirnya lanjut baca sampai akhir juga. Dan ikut merasa sedih atas dua kejadian tragis yang terjadi. Apalagi sampai yang putus gegara insiden tersebut. Duh.
ReplyDeleteBtw, senang banget bisa backpacker-an kayak gitu. Beneran. Pengin deh...
Seneng sih, cuma sedikit bahaya tidur di tempat umum gitu. Apalagi perempuan.. :-)
ReplyDeleteBakaln jd pengalaman yg tak terlupakan sepertinya..
ReplyDeleteIya sangaaat...!! :-)
DeleteNgena banget pastinya...
DeletePerjalanan Dull - Gembos menemukan tragedi yang tragis ya dik, ini kakak harus jujur ya dik, ini laporan tentang peristiwa tragis ya tapi jadi humor ya kakak bacanya soalnya itu lo gara-gara PACARNYA YANG GAK PUNYA PULSA... Mohon maaf nih ya... Dull - Gembos ini judul yang bagus ya... :)
ReplyDeleteIya kak Diar, seharusnya kalo mau pergi pacaran ya pulsanya harus di isi dulu. Kalo ada kejadian begini siapa yang repot gak bisa ngehubungi keluarga dan telpon ambulance.
DeleteItu panggilan special aku dan temanku hahaha
Hahaha iya siap dik.. hehehehehehehe :)
DeleteKenapa mbak arum kok bisa di panggil dull? #apaan si.
ReplyDeleteJadi Bolang ni ceritanya. Hehehe seru.
Hmm.. Gak tau juga deh kenapa..? Ntar deh aku tanya kenapa dia panggil aku dull.. hehehe
DeleteIya ngebolang. Rasanya seru seru gimanaaa gitu harus
izin menyimak
ReplyDeleteSilahkan :-)
Deleteseru banget ceritamu, Dul... yang pasti ngebolang emang seru ya Dul, Du dul hehehe, kenpa kau di panggil dul mbak?
ReplyDeleteGak tau kenapa ya aku dipanggil dull..
DeleteIya seru sih ngebolang meskipun rada berbahaya..
Wah Kak Muhae.. dudul mah bodoh jatuh ka artinya -_-
Nanti saya tanya deh arti nya dull itu apaan
turut prihatin tuk kecelakaan di Surabaya & Kalimantan mbak, seru juga ya ngebolang tidurnya di stasiun :D
ReplyDeleteIya.. Kesian plus gregetan..
DeleteKalo inget pengalaman itu aku bingung harus seneng atau sedih ckckk
Unik campur romantis campur ngeri campur tragis campur sedih .....yg lebih lucu lg mau telp g ada pulsa....ha...ha .
ReplyDeleteWah campur campur kayak es campur hehehe
DeleteItu lucu apa tragis ya.. ckckk
keputusan untuk mengakhir sebuah percintaan yang sangat mengagetkan dan bisa masuk kategori tragis, masalahnya dua insiden tersebut kenapa di sangkut pautkan dengan rasa cinta sih?
ReplyDeleteIya tragis banget malah itu mah..
DeleteKenapa ya.. enggak tau juga sih.. abis kecelakaan itu terjadi waktu pacaran sih.. hehehe
tadinya Mbak Muty udah histeris pas baca insiden kecelakaannya.. tapi pas baca sang pacar nggak punya pulsa mbak muty ngakak kalem... ciyee.. hehehe...
ReplyDeleteUntung ada pahlawan cantik yang bernama Arum...,:-D
Kak Muty ngebacanya kayak nonton film ya.. abis histeris tetiba ngakak kalem.. :-)
DeleteAaw tersipu sayah... hehehe
cantik cantik panggilannya Dull,,bukan dullah to ? :D
ReplyDeleteBiasa kalo sama temen panggilan sembarangan aja yang penting yang dipanggil paham hahaha
DeleteCerita bagus bingo, izin tak kasih tambahan judul "Perjalanan Dull Gembos yang Berwarna". .Bagi SalamuN RespectoR hal hal yg berwarna banyak mengandung cerita didalamnya.
ReplyDeleteSelain asyik perjalanannya juga mainstream. . .sampean cocok jadi pengarang skenario film genre adventure,comedy, romance. Mbambong di statusiun & yamuknya segede semut merah..kalau dibayangin hasil ciuman dari nyamuk segede semut merah, otomatis benjolannya lumayan fariatif dik bro.:D
Uwoow...!! Matatih pujianyaa... gpp ditambah sendirian aja, asal jangan warna hitam aja yaa...
DeleteWah, Do'ain aja perjalanan hidupku yang penuh tantangan dan halusinasi.. hahaha...
Mentang mentang lagi jomblo dicium nyamuk aja pasrah.. plis jangan dibayangkan..
numpang mampir aja dulu mbak, barang kali ada tamu selanjutnya :) wkwkwkw
ReplyDeleteIya, silahkan mampir dan mari ngopi hehehe
DeleteSelamat dan lekas syukuran, akhirnya bisa naik kereta juga hehe
ReplyDeleteSyukuran apa syukurin.. nginep di stasiun.. Hahaha
Deletetidur di stasiun, ya kali dah surabaya segegitu ga ada penginapan yang kosong
ReplyDeleteIya, sebenarnya waktu kemarin kita nyari penginapan di gang gang gitu.. dan ternyata pada penuh.. Kalo kembali nyari keluar dari gang gang itu jauh banget.. dan yang terdekat cuma stasiun.. gitu
Deletejadi sayah boleh manggil nih ... "dull geulis" :)
ReplyDeleteasyiiiknyaa naek kreta ekonomi, sayah mah enjoy ajah naek kreta dari sta bandung ke cimahi cuma bayer serebu.
aduuh itu ceweknya yg jatoh, untungnya gak jealous yah ditolongi ama neng arum geulis ...hihihi.
pengalaman yg tak terlupakan ... salam juga buat kang gembos nyaaa ....
Gpp kok, silahkan aja panggil Dull :-)
DeleteWaa murah banget cuma seribuu.. disini mah malang-sby 5000..
Yah, masih bagus ada yang menolong. Gak sempet mikir macem macem sih hehehe..
Iya ntar aku sampein. BTW gembos itu perempuan juga loh.. :-)
Wuahh.. tidur si tempat umum buat cewek itu gak nyaman banget, bisa tidur jadinya? :o
ReplyDeleteIya sangat tidak nyaman.. bisa tidur sih tapi gak pulas soalnya banyak nyamuk dan rasa agak was was.. hehehe
DeleteAku bacanya sampai tuntas, kirain dull gembus itu pacarnya admin. Nomornya berapa biar aku yang beliin pulsa ?
ReplyDeleteAku jika perjalanan jauh, tidurnya sekenanya. Kadang diemperan toko, pom bensin atau masjid.
Makasih udah mampir :-)
DeleteBukan itu nama gabungan panggilan aku dan temanku.. nomornya gak aku simpan hehehe
Iya kan laki-laki, jadi wajar saja nah kalo perempuan kan ya agak rawan hehehe
ni ceritanya horor, hiiii
ReplyDeleteGak ada hantunya loh :)
Delete