Aku tumbuh tanpa seorang ayah.
Sungguh ironis memang. Disaat aku membutuhkan kasih sayang, belaian dari kedua
orang tuaku. Tak ada sesosok ayah yang memanjakanku. Aku pernah mendengar
kebanyakan anak prempuan lebih dekat dengan ayahnya. Benarkah?? Tapi aku tak
pernah merasakan itu. Ketika aku menanyakan ayah pada ibuku, beliau hanya
menjawab “ayahmu kerja nak.”
Ayah, bisakah kau pulang sebentar saja untuk
memelukku??
Bertahun-tahun ayah kerja. Tapi aku
tak pernah melihat ibu menerima uang dari hasil keringat ayah. Kenapa ayah
tega membiarkan ibu menafkahiku seorang diri?! Sebenarnya, ada apa ayah dengan ibu? Jika
kau tak sayang dengan ibu, kenapa kalian menghadirkan aku untuk menyaksikan
kehidupan kalian yang menyedihkan ini?!
Ayah, lihatlah anak prempuan ini, tak irikah kau melihatnya..
Ayah..
Ayah..
Apa yang membuat ayah sibuk hingga tak bisa menengok aku, anak perempuanmu sebentar saja. Tak inginkah ayah melihat
pertumbuhanku hingga menjadi sesosok perempuan dewasa??
Ayah, pulanglah..
Ayah, pulanglah..
Katakanah jika kau tak menyayanginya
lagi..
Jangan buat ibu menunggu..
Biarkan ibu bahagia dengan
pilihannya..
Biarkan sesosok ayah menggantikanmu
dalam kehidupanku..
Ini cerpen yang terinspirasi dari kisah nyata.
Cerpen yang bisa menurunkan hujan air mata kayanya ya mba? :)
ReplyDeletesosok ayah memang sangat diperlukan dlaam keluaraga, apalagi masalah ekonomi. kasihan juga bila seorang ibu yang tadinya sebagai tulang rusuk malah menjadi tulang punggung keluarga.
Iya. Banyak fenomena masyarakat yang begitu.. ckckk
DeleteKemungkian ayahnya lagi banyak kerjaan, atau ke sibukannya luar biasa sehingga lupa sama anak gadisnya. Jika waktu sudah mereda, kemungkinan akan pulang.
ReplyDeletese sibuk2 nya harus inget anak istri dirumah. itu yang paling penting
DeleteKak Djangkaru, bukan kak. Emang ayahnya sudah gak peduli lagi dan lepas tanggungjawab..
DeleteOm Msksum, iya om. Kalo ayah yang bertanggungjawab pasti begitu. Setidaknya telfon seminggu sekali. Ini tidak ada kontak sama sekali..
Kakak jadi sedih nih dik,,, semoga ayah dalam cerpen itu cepet tergugah hatinya untuk segera pulang,,, amin Dan buat seorang anak di cerpen itu semoga sabar dan berdoa yang terbaik....
ReplyDeleteAnak dalam cerpen itu sekarang sudah bahagia dengan ayah barunya kak.. :-)
DeleteSabar, Dek. Tetap bersyukur. Postingannya sedih-sedih terus ya. :)
ReplyDeleteBuktinya kamu sampai saat ini bisa hidup baik-baik saja, walau tanpa sosok Ayah.
Kak Zukii.. itu bukan kisahku loh kak.. Aku masih punya ayah kak. Meskipun jauh dariku tapi ayahku selalu perhatian sama aku.. :-)
Delete