Arum Kusuma: Kisah Kasih Sendok dan Garbu

Sendok dan Garbu aja punya pasangan, masa kamu enggak?!

Chendoux (sendok) adalah sosok cewek remaja yang riang gembira. Saat ini Chendoux baru kelas XI SMA tapi dia sudah memiliki pacar sejak 3 tahun silam, bernama Gaerbu (garbu) yang umurnya 3 tahun lebih muda darinya. Mereka jadian ketika Chendouk duduk di bangku IX SMP sedang Gaerbu masih duduk di kelas VII SMP. Sejak saat itu mereka sering berangkat sekolah bareng, makan dikantin bareng, pulang bareng, ngupilpun bareng-bareng diakhiri dengan kejar-kejaran di atap sekolah karena si Chendoux suka usil, olesin upil ke baju Gaerbu. Meski terlihat serasi sebenarnya mereka memiliki banyak perbedaan. Hobby yang berbeda, makanan kesukaan yang berbeda, warna kesukaan yang berbeda, sampai jenis kelaminpun berbeda! Kesamaan mereka berdua itu Cuma sama-sama cinta titik. Karna perbedaan itu tidak heran setiap hari selalu saja ada kejadian heboh yang memicu pertengkaran sengit antara keduannya.

Mesra bingiit......!! :3

Suatu hari Chendox dan Gaerbu sedang jalan-jalan ke pasar malam. Disana banyak lampu yang berkedip-kedip dan banyak sekali permainan. Indah memang, sangat indah. Apalagi bagi sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Setelah mereka puas berkeliling 7 keliling sampe pusing akhirnya Chendox pun mengajak Gaerbu untuk menaiki bianglala. Sebuah permainan khas pasar malam yang berbentuk hampir mirip seperti kicir air raksasa. Sontak saja si Gaerbu kaget! Hidungnya yang terbiasa kembang-kempis terasa sangat gatal seperti tidak mengupil selama sebulan, kepalanya mual seperti nahan BAB 3 hari, dan parahnya Gaerbu keceplosan kentut didepan Chendoux! OMG, Oh my darling, oh my, noo……!! Bukan karena dia tidak bisa bayar bianglala untuk mereka berdua, bukaan. Tapi, Gaerbu takut ketinggian.

Melihat ekspresi Gaerbu, Chendoux pun langsung menampar bolak-balik hidung Gaerbu untuk menetralisir muka pacarnya yang mendadak lebih mirip zombie ketimbang manusia ganteng pada umumnya. Bukannya sadar si Gaerbu malah pura-pura terkapar sambil muntah darah. Eh, gak dink. Gengsi dong, masa cowok takut ketinggian? “ gumam Gaerbu.

Dengan ekspresi sok gagah Gaerbu membeli tiket bianglala untuk mereka berdua. Jujur saja, ini pertama kalinya Gaerbu naik bianglala. Tidak heran perasannya campur aduk antara takut, deg-degan, dan pasrah. Anggap saja ini tantangan mendapatkan hati seorang kekasih. Masa iya sih, aku mengecewakan my Chendoux?! Gak ini gak boleh terjadi. Gaerbupun mulai komat-kamit kaya mbah dukun di sepanjang jalan antrean bianglala.

Berbeda dengan Gaerbu, Sendoux sangat menikmati suasana pasar malam sambil bernyanyi-nyanyi kecil dengan sesekali ngupil.

“Say, yakin mau naik bianglala?” Tanya Gaerbu meyakinkan.

“Sangat yakin! Kenapa, kamu takyut?!” jawab Sendoux sok imut.

Merasa tertebak dan sedikit terhina Gaerbu tidak menjawab pertanyaan pacarnya yang terkadang centilnya gak ketulungan itu. Gaerbupun sudah memutuskan untuk terus berdo’a dan bersolawat selama dalam bianglala yang terkutuk itu. Didalam bianglala Gaerbu hanya melihat wajah pacarnya itu karena dia takut melihat keluar jendela.

Merasa diperhatikan Gaerbu, Sendouk mendadak gerogi dan sibuk bercerita tentang indahnya menikmati pemandangan kota dari dalam bianglala. Ia menceritakan segalanya tentang bianglala dari mulai kisah asal usul bianglala, pengalaman pertama kali naik bianglala, dengan siapa saja menaiki binglala sampai keceplosan ceritain tentang mantan-mantannya sejak SD dulu. Itu semua Sendoux lakukan untuk menghilangkan rasa grogi. Lama kelamaan Sendoux merasa curiga. Dia heran biasanya Gaerbu sangat sensitive bila ia menceritakan masalah mantan. Tapi mengapa kali ini dia hanya diam sambil menatap wajahnya? Kenapa hanya diam, kenapaa… ?? apa dia sudah gak sayang lagi sama aku. Apa salahku Tuhan. Mengapa dia beginiin akuu….. aku gak bisa di beginiin. Kalo dia beginiin aku mending putus aja. Iya aku mau putuus…!!” maki Sendoux dalam hati.

“Ahirnya, berakhir juga penderitaanku.” Ujar Gaerbu lirih saat keluar dari bianglala itu. Namun dia bingung, kenapa pacarnya itu malah cemberut saat mereka keluar dari bianglala.

“Aku benci kamu!” kata Sendoux ketus.

“Hah! Benci kenapa?!” jawab Gaerbu semakin bingung dengan sikap pacarnya yang dari tadi sok imut tiba-tiba berubah jadi ketus.

“Kamu udah gak sayang lagi sama aku.”

“Aku sayang sama kamu.”

“Bohong! Aku lempar upil neh.” Ancam Sendoux.

“Ciuus deh .” jawab Gaerbu sok imut karena merasa terancam.

“Tadi kamu kacangin aku selama di dalem bianglala. Sakiit tau…!!”

“Kacangin gimana? Aku selalu perhatikan kamu.”

“Kenapa kamu diam aja!”

“Aku terpesona.”

Sendoux tersipu. Gaerbu lega.

Sumber Gambar